Taman Wisata Perairan (TWP) Kepulauan Anambas melindungi keanekaragaman hayati laut dan habitat yang menakjubkan di Provinsi Kepulauan Riau. Survei cepat pada 2012 mencatat 339 spesies karang—25 di antaranya belum teridentifikasi dan dua diduga merupakan spesies baru di sekitar Pulau Selai. Beberapa tahun kemudian, tercatat 578 spesies ikan karang, termasuk lima yang diyakini sebagai spesies baru bagi ilmu pengetahuan. Kawasan ini juga mencakup lebih dari 62 hektare padang lamun, 766 hektare hutan mangrove, serta pantai-pantai peneluran penyu.
Konservasi penyu menjadi prioritas utama taman ini. Di Pulau Durai, penyu hijau dan penyu sisik bertelur di empat lokasi pantai berbeda. Di Pulau Bawah, program konservasi yang didukung oleh resor Bawah Reserve dan Yayasan Anambas melindungi sarang penyu serta memastikan tukik dapat mencapai laut dengan aman. Perairan di sekitar Pulau Bawah ditujukan sebagai zona pemanfaatan dan rehabilitasi. Zona rehabilitasi difokuskan untuk memulihkan kerusakan akibat praktik penangkapan ikan yang merusak di masa lalu. Upaya pemulihan terumbu karang dilakukan melalui pemasangan struktur buatan, misalnya coral spiders dan hexadome, untuk mempercepat pertumbuhan karang baru.
Rincian
|
Tanggal Penetapan 6830_b36427-18> |
Dicadangkan oleh Pemerintah Kabupaten Alor pada 2006; |
|
Luas 6830_01b358-9e> |
1.262.686 hektare, termasuk 30.329 hektare zona larang tangkap. 6830_514822-f9> |
Peta Zonasi

Pengelolaan taman ini dipimpin oleh Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru, sebuah unit pelaksana teknis di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, dengan dukungan dari Yayasan Anambas. Pemantauan kesehatan terumbu karang dilakukan setiap tahun untuk menilai kondisi ekosistem, sementara upaya perlindungan dan restorasi terus berlanjut. Strategi zonasi dirancang untuk menyeimbangkan pemulihan ekologi dengan pemanfaatan berkelanjutan, terutama di kawasan bernilai tinggi seperti Pulau Bawah.
Selain keindahan alamnya, Kepulauan Anambas juga menawarkan potensi wisata budaya. Pengunjung dapat menikmati tarian tradisional, mengunjungi situs bersejarah—misalnya makam para pengungsi Vietnam, serta mencicipi kuliner khas daerah. Aktivitas seperti snorkeling, menyelam, mendaki, dan menikmati panorama pulau yang memesona menjadikan TWP Anambas destinasi menakjubkan bagi para pecinta alam dan budaya.